Liburan…..!!!!!! part 1
Hari itu hari rabu tanggal 26 juni
2012, keluarga ku sudah berencana ingin pulang ke kampung untuk acara satu
tahunan wafatnya kakekku, Kastoni. Berita sudah disampaikan oleh om ku Mushafa’
jauh-jauh hari bahwa acara mendak mbah-bahasa
jawa hari kamis atau jumat nanti. Bergegas malam sebelum kami pulang selalu
harus mempersiapkan semua pakaian dan alat-alat keperluan lainnya kami bawa
untuk disana. Senang bukan kepalang ketika aku ternyata bisa turut serta pulang
kampung. Awalnya aku ragu bisa ikut karena terganjal oleh jadwal kuliah yang
masih padat, tapi ternyata hari terakhir pelajaran statistik, Pak Cahyo sudah
mengumumkan beliau tidak masuk dan semua praktek pun sudah habis jadwalnya,
otomatis dengan gembiranya aku bisa pulang juga selain hari Raya Idul Fitri. Tempo hari aku di rumah sendiri tanpa siapa pun
ditinggal keluarga pulang kampung untuk menghadiri pernikahan keponakan dari
Ibuku, demi tak ingin ketinggalan pelajaran.
“Mah nanti berangkatnya abis aku
pulang kuliah aja ga usah hari kamis, palingan jam tigaan udah pulang”, kata ku
memberi usulan kepada Ibuku. Ibuku pun menyetujuinya, kami merasa santai saja
mau kapanpun waktunya kami pulang, karna ada Om Tony yang siap mengantarkan
kami kemanapun.
Kuliah hari itu yang sangat santai,
Pak Mey pun keluar lebih awal tak seperti biasanya. Ibu Supiningtyas pun masuk
lebih awal tak seperti biasanya, dan kami hanya berpresentasi hasil tugas
kelompok kami. Pelajaran memang keluar agak lama, tapi aku merasa santai dan
tak tertekan seperti biasanya yang was-was takut ditanya oleh Dosen. Satu demi
satu kelompok maju untuk presentasi depan kelas. Waktu pun berlalu sangat tidak
terasa. Entah mengapa hati ini rasanya sangat senang jikalau ingin pulang
kampung. Sampai-sampai bermimpi sudah sampai di kampung. Lebay! Memang
terdengar sangat berlebihan anak seusiaku masih saja terbawa mimpi dan tidak
bisa tidur dimalam sebelum keberangkatan atau bepergian.
Waktu sudah menunjukkan pukul empat
sore, biasanya kami sudah bubar kuliah saat pelajaran AKM2. Tapi karna hari
terakhir dan ada presentasi jadi waktu kuliah melebihi waktu biasanya. Tapi tak
selang berapa lama setelah kami semua termasuk Bu Tyas saling berpamitan untuk
terakhir kalinya dan beliau tetap memberikan semangat kepada kami.
Jam pelajaran pun selesai, sore itu
matahari masih sangat terang hawanya pun masih terasa panas. Aku dan Nita
seperti biasa pulang bersama naik angkot. Selama perjalanan nita berkata sangat
ingin minum Mocha Float lagi yang tempo hari kita beli di KFC Margonda. Aku
juga jadi kepikiran, kayanya enak juga panas-panas begini minum yang segar, aku
pun menyetujui Nita untuk membeli bersama lagi. Tapi kali ini kita membelinya
di KFC ITC Depok, kata Nita sih sekalian ingin mencari jaket. Sebenarnya sih
aku agak kepikiran ingin pulang cepat dan bergegas untuk berangkat ke kampung,
tapi tidak enak juga kalau menolak ajakan teman. Ya sudah aku ikut saja dengan
Nita sekalian aku ingin membeli Grape Float produk baru dari KFC Goceng dan
cuci mata. Berkeliling kami hingga pukul 17.30 dan Nita pun sudah mendapatkan
sweater yang diinginkannya dua sekaligus, kami pun berpisah.
Dirumah, Ibuku bertanya mengapa
pulang telat yang katanya jam tiga sudah pulang. Aku bilang saja kalau Dosennya
lama keluarnya. Masuklah aku langsung ke kamar. Pening rasanya kepala ini,
perut juga tak karuan rasanya seperti masuk angin. Karna aku merasa lelah
seharian kuliah dan jalan-jalan, aku pun memutuskan untuk tidur sejenak sebelum
aku mandi dan berangkat pulang kampung setelah magrib. Semua yang melihatku
bertanya, “kamu sakit de?”, “ga, cuma ngantuk banget rasa”, jawabku karna tak
enak takut-takut perginya diundur sampai besok.
Magrib pun selesai, semua sudah
dipersiapkan barang-barang yang akan dibawa sampai bekal diperjalan pun sudah
dan menitipkan rumah ini kepada Pak Aman tetanggaku untuk menyalakan lampu
rumah dikala malam datang. Semua siap, kami pun berangkat tak lupa dengan doa
kami ucapkan untuk memulai perjalanan yang cukup lama dan memakan waktu hingga
dua belas jam. Sesampainya di Kukusan yang masih terbilang masih dekat dengan
rumah, Ayahku menambah angin mobilnya untuk menjaga kestabilan ban mobil dan
keselamatan kami nanti. Tapi tiba-tiba Ibuku teringat akan satu hal yang beliau
lupakan. “yah, aku lupa cabut selang tabung gas”, kata Ibuku yang panik dan
khawatir. “bukannya aman mah kan gak diapa-apain”, jawabku polos tanpa dosa.
“yah tetep aja takut meledak, ditinggal satu minggu klo bocor digigit Tikus
bisa lepas selangnya”, balasnya dengan sergap. Ibuku segera memberitahu Ayahku
tentang hal itu, aku yang tahu adat Ayah yang terkadang suka marah dengan hal
sepele memberikan pendapatku. “coba mah telpon Mbak Menil suruh minta kunci
sama Pak Aman buat cabut selang gas”, usulku yang cukup cemerlang. Akhirnya
Ibuku setuju dengan ideku, beliau langsung menelpon Mbak Menil-teman Ibuku yang
tadi berada di rumah sebelum kami berangkat pergi. Alhamdulillah kepanikan pun
reda.
Sampailah kami pada jembatan penyeberangan
di Kramat Jati keluar pintu tol seberang Terminal Kampung Rambutan untuk
menjemput Om Tony yang sudah menunggu kami setengah jam berdiri disana dengan
beberapa barang bawaannya. Om Tony adalah suamu dari Mbak Sum yang merupakan
saudara besan yang dekat rumahnya dikampung sana. Om Tony orang pinggiran dari
Danau Maninjau, Sumatera Barat yang nyasar bisa jatuh hati dengan orang dari
Desa Gemulung, Gundi, Purwodadi Jawa Tengah. Om Tony juga bekerja sebagai supir
dari bus Metromini Condet. Badannya agak kurus dan tingginya tak sampai 160cm,
cara bicaranya sangat kental logat melayu padangnya. Dia disewa Ibuku untuk
menggantikan Ayahku menyupir mobil kami. Dengan senang hati dia menerima
tawaran itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 19.30
saat kami berangkat, awalnya Ayahku yang membawa mobil hingga tempat
peristirahatan di Tol Cikampek karna beliau lupa mengisi bensin sebelumnya.
Pergantian pun terjadi, Ayah sudah merasakan ngantuk karna tadi siang beliau
tidak tidur hanya untuk menghadiri rapat koperasi. Om Tony yang masih cukup
muda usianya daripada Ayahku ini, awalnya agak kagok membawa mobil kecil
seperti ini. Katanya mobil baru dari Dealer gas, rem dan koplingnya diinjak
sedikit saja sudah kena berbeda dengan Bus Metromini yang harus sampai dalam
dan susah payah menginjaknya. Awalnya saja, mobil rasanya seperti dibawa oleh
orang mabuk, yang tak bisa jalan lurus kedepan. Kata Om Tony, stirnya sensitive
sekali goyang sedikit langsung oleng apa lagi diterpa angin yang cukup kencang
di jalan Tol. Yah..! semua itu kami maklumi karna dia baru pertama kali membawa
mobil ini.
Perjalanan pun sangat santai dan
aman. Aku mencoba untuk menguatkan mata untuk tidak tidur dengan mendengarkan
lagu-lagu di HPku. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 aku berkata pada Om Tony
agar berhenti untuk istirahat pukul 02.00 saja nanti. Om Tony pun setuju, karna
aku bilang nanti ada pertandingan bola Portugal vs Spanyol. Jam pun sudah
menunjukkan pukul dua dini hari, kami pun beristirahat untuk mengisi bensi dan
beristirahat sejenak. Seingatku kami beristirahat di Pom bensin di Kota Tegal,
tempat yang sangat nyaman menurutku, sangat tertata rapih berbeda dengan Pom
Bensin di Jakarta yang jorok.